Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumba Barat Daya Krisis Air Bersih, Warga Harus Beli Air Hingga Rp 1,2 Juta Per Bulan

Kompas.com - 09/05/2023, 18:26 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga harus merogoh kocek hingga Rp 1,2 juta per bulan untuk memperoleh air bersih di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Hal ini disampaikan oleh Head of Social Impact and Sustainability Wahana Visi Indonesia (WVI) Franky Banfatin saat jumpa pers di Kantor Wahana Indonesia, Jalan Wahid Hasyim 33, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2023).

“Untuk air bersih saja, masyarakat, khususnya yang punya anak-anak, harus membayar sekitar Rp 400-1.000 untuk satu paket air dalam jeriken kecil,” kata Franky.

Baca juga: Mau Lari di Sudirman Sambil Donasi untuk Krisis Air di Sumba? Ini Cara Daftarnya

“Jadi kurang lebih, dalam sebulan kalau dikalkulasikan, satu keluarga bisa mengeluarkan Rp 480.000 hingga Rp 1,2 juta hanya untuk air bersih saja. Itu pun digunakan dengan sangat terbatas,” sambung dia.

Di Sumba Barat Daya, mayoritas pekerjaan masyarakat adalah bertani, berladang, dan berternak.

Oleh karena itu, harga air untuk sebulan dapat terbilang cukup besar.

Selain itu, ketiadaan air bersih juga dapat berpengaruh pada pendapatan mereka.

Meski ada beberapa penampungan air hujan, kualitas air yang ada dinilai sangat buruk.

Baca juga: Penghuni Rusun Marunda sampai Harus Tahan BAB gara-gara Krisis Air Bersih, Mobil Tangki Dianggap Bukan Solusi

“Musim hujan sangat terbatas, karena musim kemarau lebih panjang daripada musim hujannya,” ujar Franky.

Ketersediaan air bersih juga terkontaminasi dengan bakteri kuman.

Tidak jarang, anak-anak sakit perut dan diare, dan cacingan, karena kualitas air yang buruk itu.

Dalam rangka membantu anak-anak di Sumba Barat Daya mendapatkan air bersih, WVI menggelar donasi “Fun Run 6K” berupa acara lari dan jalan bersama.

Acara ini akan digelar tanggal 21 Mei 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta. 

Hanya dengan mendaftar, peserta sudah otomatis mendonasi Rp 50.000 untuk anak-anak di Sumba Barat Daya.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Sebut Penghuni Rusun Rorotan Juga Sempat Krisis Air Bersih

Peserta juga akan mendapatkan baju jersey berwarna oranye dan sebuah medali.

Untuk diketahui, ada tiga kategori Fun Run 6K. Rinciannya sebagai berikut:

  • Individual (minimal 18 tahun ke atas): Rp 200.000/orang
  • Keluarga (minimal 3 orang termasuk anak di bawah umur): Rp 180.000/orang
  • Komunitas (minimal 5 orang berusia 18 tahun ke atas): Rp 175.000/orang

Untuk mendaftar dan mengetahui informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs www.wahanavisi.org/waterforsumba.

Wahana Visi Indoensia adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang berfokus pada membuat perubahan yang berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan tanpa membedakan agama, ras, etnis, dan gender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com